Sampai saat ini, pihak berwajib masih menyelidiki penyebab kebakaran mobil Olivia Dewi dalam kecelakaan mobil Nissan Juke yang terbakar di Jl. Sudirman, Jakarta, Sabtu 10 Maret 2012 lalu.
Kejadian malang yang menimpa Olivia Dewi ini bisa jadi cermin bagi pengendara roda dua. Dengan sistem mesin bakar dan motor gerak, kebakaran juga bisa menimpa pengguna motor. Banyak peristiwa yang bisa dijadikan contoh. Pada September 2011 lalu, MOTOR Plus meliput sebuah rumah yang terbakar di Tebet, Jakarta Selatan. Diduga api berasal dari motor yang hendak diservis.
“Motor berpotensi mengalami kebakaran juga. Karena munculnya api akibat adanya bahan bakar, kelistrikan dan tentunya percikan yang menghasilkan panas,” sebut Reiner M. Sitorus, Senior Spare-Part & Technical Service PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI).
Berbagai upaya terkait dengan keamanan sudah dilakukan pabrikan motor. “Bagian yang punya kans besar bisa menyebabkan kebakaran diproteksi lebih baik,” bilang Reiner yang berkacamata.
Kabel kelistrikan dari koil menuju busi diberi isolator yang lebih tahan terhadap panas. Slang dari tangki dan keran bensin juga berbeda dengan slang lain seperti untuk pembuangan aki.
Proteksi lain yang biasa dilakukan pabrikan adalah dengan menambah pembungkus di seputar kabel yang rawan bergesekan. Seperti kabel yang terdapat di setang yang selalu bergerak. Tentunya harus diberikan semacam penambahan isolator. Tujuannya tentu agar bagian dalam kabel tetap terbungkus rapi.
Selain itu, segera ditutup kalau ada kabel yang terkelupas. “Kalau kabelnya di bagian berbahaya seperti busi, sebaiknya segera diganti baru,” pesan Reiner.
Kebakaran akibat kelalaian juga sering terjadi ketika motor diservis. Beberapa mekanik kerap mengecek api lewat percikan busi. Padahal, di bawah ada wadah cuci komponen yang masih ada bahan bakar. Ini yang sering dilupakan, tapi masih kerap dilakukan. Bahaya, lho!
Hindari Kabel Korslet
“Motor berpotensi mengalami kebakaran juga. Karena munculnya api akibat adanya bahan bakar, kelistrikan dan tentunya percikan yang menghasilkan panas,” sebut Reiner M. Sitorus, Senior Spare-Part & Technical Service PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI).
Berbagai upaya terkait dengan keamanan sudah dilakukan pabrikan motor. “Bagian yang punya kans besar bisa menyebabkan kebakaran diproteksi lebih baik,” bilang Reiner yang berkacamata.
Kabel kelistrikan dari koil menuju busi diberi isolator yang lebih tahan terhadap panas. Slang dari tangki dan keran bensin juga berbeda dengan slang lain seperti untuk pembuangan aki.
Proteksi lain yang biasa dilakukan pabrikan adalah dengan menambah pembungkus di seputar kabel yang rawan bergesekan. Seperti kabel yang terdapat di setang yang selalu bergerak. Tentunya harus diberikan semacam penambahan isolator. Tujuannya tentu agar bagian dalam kabel tetap terbungkus rapi.
Selain itu, segera ditutup kalau ada kabel yang terkelupas. “Kalau kabelnya di bagian berbahaya seperti busi, sebaiknya segera diganti baru,” pesan Reiner.
Kebakaran akibat kelalaian juga sering terjadi ketika motor diservis. Beberapa mekanik kerap mengecek api lewat percikan busi. Padahal, di bawah ada wadah cuci komponen yang masih ada bahan bakar. Ini yang sering dilupakan, tapi masih kerap dilakukan. Bahaya, lho!
Hindari Kabel Korslet
Sering terjadi kebakaran pada kendaaran. Salah satunya akibat korslet dari kabel kelistrikan. Penyebabnya bisa kabel bodi kelistrikan enggak tetap atau cara penyambungan salah. Selian itu penempatan kabel serta alat pengikatnya dan menentukan posisi di tiap percabangan.
Posisi paling vital korslet ada di seputar rumah komstir atau bagian yang berhubungan dengan setang. Karena di komstir sering gerak ke kanan-kiri, kabel utama usahakan jangan diikat. Baiknya diselipkan di rangka atau di besi behel yang berfungsi sebagai rumahnya. Cara ini menghindari kabel putus akibat tidak bebas.
Akibat kabel tidak bebas, akan mempengaruhi fungsi kontrolnya. Seperti kabel gas, rem, spidometer dan lainnya. Bahkan penempatan kabel jangan terlalu panjang, tertekuk atau melintir.
Tiap merek motor beda alat pengikat namun prinsip dasarnya sama. Seperti kabel di batok lampu, umumnya hanya diikat gelang dari plastik agar geraknya tetap bebas. Pada rangka tengah hingga buritan, kabel utama yang sudah bercabang kerap diikat klem dari pelat aluminium tipis bersarung plastik. Selain buat menahan soket juga menghindari komponen berujung tajam
Terimamkasih masukan nya gan..listrik dan bensin harus waspada, jgn supaya terjadi spt di atas..kabel harus di periksa yang benar..
BalasHapus