Search

Happy Enjoy In "Monster Air" World

Selasa, 07 Mei 2013

Suzuki SHOOTER 115 FI

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) R2 hari ini (4/5) meluncurkan Suzuki Shooter 115FI di Bandung, Jawa Barat, Hari ini (4/5). Sepeda motor bebek ini akan bertarung di segmen entry level  bersama Yamaha Vega, Honda Absolute Revo, dan merek lain dan menjadi yang pertama di kelasnya menggunakan teknologi injeksi. Berarti, kini Suzuki punya dua model di segmen tersebut, selain Smash Titan 115 yang sudah lebih dulu masuk pasar. 

"Kami juga punya bebek sport Satria F150 dan bersama-sama ingin mengambil 11 persen atau 6.800 unit dari total pangsa pasar 52.000 tiap bulan di kelas underbone low," ujar Akira Utsumi, Presiden Direktur SIS. Ditambahkannya, pasar bebek yang terus anjlok lalu diganti kenaikan segmen skutik, tidak membuat SIS ciut nyali. Bahkan, ketika pasar bebek turun 35 persen, tahun lalu,  penjualan bebek Suzuki malah naik 3 persen.

Menurut perkiraan Utsumi,  peminat bebek masih banyak, apalagi harganya lebih terjangkau, lebih lincah, dan irit bahan bakar. Cocok untuk digunakan sehari-hari.

Shooter 115FI merupakan underbone yang diklaim irit bahan bakar sekaligus kencang. Dua karakter ini dicapai melalui serangkaian uji coba di fasilitas R&D Suzuki Jepang dengan mengandalkan teknologi untuk meminimal gesekan (low friction) mesin 4 tak. Dikatakan SIS, sepeda motor ini lebih irit 37 persen dibanding tipe bebek lain di kelasnya.

Suzuki Shooter dipasarkan dalam tiga varian, Shooter 115FI standar dengan harga Rp 11,6 juta, Shooter 115FI R (rem depan cakram) dipasarkan Rp 12,45 juta, dan paling tinggi Shooter SR (pelek racing dan rem cakram) dibanderol Rp 13,25 juta.




Nilai tambah lain yang ditawarkan sepeda motor ini, konsumsi bahan bakar yang lebih irit bahan bakar dengan menurunkan bobot. 
Menurut Minoru Hirihara, Assistant Chief Engineer Motorcycle Product Planning Department Suzuki Motor Corporation, Jepang, sepeda motor tersebut direkayasa dengan aspek utama, yaitu nyaman dikendarai (fine to ride), bangga memilikinya (pride to own) dan menyenangkankan digunakan (excitement to use).
"Filosofi itu juga kami terapkan pada sepeda motor lain. Standar pengetesannya sama dengan kami mengetes Suzuki Hayabusha. Namun disesuaikan dengan jenisnya. Sangat ketat prosesnya untuk keluar sebagai produk,” beber Hirihara.
Dengan ini, tercipta keunggulan-keunggulan. Garis besarnya, sepeda motor ini irit bahan bakar, kencang dan kuat, berkat  teknologi "gesekan rendah" pada komponen mesin. Teknologi itu disebut LEAP (Light, Efficient, and Powerful). Secara keseluruhan, bermesin 4-tak, SOHC 113 cc, dua katup. Tenaga  maksimumnya 9,3 PS @8.000 rpm dan torsi maksimum 9,1 Nm @6.000 rpm.
- Lebih Ringan
Kunci utama untuk mencapai target di atas, menurunkan gesek pelatuk katup atau roller rocker arm, ruang bakar dengan sudut katup yang lebih maksimal mengalirkan bahan bakar dan udara serta pegas katup. Bahkan meluas pada bahan piston dan kruk as yang ringan namunn kuat. 

Desain baru ruang pembakaran diklaim  makin ideal, dicapai berkat sudut katup baru dan pemilihan tipe busi yang tepat. Suzuki merancang ulang lubang isap (intake port shape) untuk meningkatkan stabilitas pembakaran.
Rangka dan lengan ayun dirancang untuk sepeda motor bebek, dibuat bahan ringan dan kuat untuk menahan bobot saat digunakan. Semua itu didukung dengan Electronic Control Module(ECM) dan injektor untuk menghasilkan pembakaran optimal. 

- Tanpa Standar Samping
Untuk desain, Shooter hampir mirip dengan Suzuki Smash generasi kedua. Bedanya, lampu dan reflektor depan lebih besar. Desain tameng angin menyatu dengan lampu sein dengan desain kotak Di bawah jok, disediakan ruang penyimpanan dengan kapasitas 8 liter. Anehnya, untuk versi termurah, tidak dilengkapi dengan standar samping. Suzuki menjualnya terpisah sebagai aksesori tambahan.

Tampak Samping
Tampak Belakang














Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar