Yamaha Indonesia akhirnya memproduksi juga skutik
model retro dengan produk andalan Mio Fino. Padahal, saat Honda
memasarkan Scoopy pada 2009, Yamaha sempat menyatakan, seperti diutarakan
Dyonisius Beti, Executive Vice President Director PT Yamaha Indonesia Motor
Manufacturing (YIMM), bahwa pasar skutik retro saat itu sesuai hasil survei
masih kecil.
Akan tetapi, dengan hadirnya Mio Fino sekarang ini
diharapkan mampu menjawab kebutuhan wanita yang ingin tampil beda dan tetap
nyentrik dengan tunggangannya yang easy
riding. Mereka kini bisa tampil lebih bergaya, apalagi banyaknya varian Mio Fino menjawab kebutuhan
itu.
Spesifikasi
:
Lawan Fino disini adalah Scoopy. Meski agak telat, namun Fino disni hadir dengan tampilan lebih atraktif melalui desain stripping dengan 3 varian (Classic, Fashion, dan Sporty) yang tersedia dalam tujuh pilihan warna.
Sementara itu, Scoopy hanya punya
satu varian dengan lima pilihan. Namun, Scoopy punya dua fitur
keselamatan, brake lock (kunci
tuas rem seperti yang ada pada Beat & Vario), dan standar samping
otomatis (side stand switch) yang tidak terdapat pada Fino.
Sedangkan untuk urusan harga, Fino lebih kompetitif dengan Rp13,5 juta-Rp 13,65 juta per unit (on the road Jakarta), sementara Scoopy dilempar kepasaran dengan harga Rp 13,725 juta per unit. Dengan dua karakteristik yang berbeda, pilihan sepenuhnya ada di tangan konsumen. Berikut spesifikasinya :
Spesifikasi
|
Honda Scoopy
|
Yamaha Mio Fino
|
Panjang x lebar x tinggi
|
1.844 x 699 x 1.070 mm
|
1.830 x 705 x 1.050 mm
|
Jarak sumbu roda
|
1.240 mm
|
1.240 mm
|
Jarak terendah ke tanah
|
150 mm
|
125 mm
|
Berat kosong
|
94 kg
|
94 kg
|
Tipe rangka
|
Tulang punggung
|
Steel pipe underbone
|
Tipe suspensi depan
|
Teleskopik
|
Teleskopik
|
Tipe suspensi belakang
|
Lengan ayun dengan peredam kejut tunggal
|
Lengan ayun dengan peredam kejut tunggal
|
Ukuran ban depan
|
80/90 - 14 M/C 40P
|
70/90 - 14M/C 34P
|
Ukuran ban belakang
|
80/90 - 14 M/C 46P
|
89/90 - 14M/C 40P
|
Rem depan
|
Cakram hidraulis dengan piston tunggal
|
Cakram hidraulis dengan
piston tunggal |
Rem belakang
|
Tromol
|
Tromol
|
Kapasitas tangki bensin
|
3,5 liter
|
4,1 liter
|
Tipe mesin
|
4 langkah, SOHC
|
4 Langkah, SOHC
|
Diameter x langkah
|
50 x 55 mm
|
50,0 x 57,9 mm
|
Volume
|
108 cc
|
113,7 cc
|
Perbandingan kompresi
|
9,2 : 1
|
8,8 : 1
|
Daya maksimum
|
8,28 PS/8.000 rpm
|
8,35 PS/8.000 rpm
|
Torsmi maksimum
|
0,85 kgf.m/5.500 rpm
|
7,84 Nm/7.000 rpm
|
Kapasitas minyak pelumas mesin
|
0,7 liter pada penggantian periodik
|
Total: 0,9 liter dan 0,8 liter pergantian periodik
|
Kopling otomatis
|
otomatis, sentrifugal, tipe kering
|
otomatis, sentrifugal, tipe kering
|
Gigi transmisi
|
Otomatis V-Matic
|
CVT Otomatis
|
Pola pengoperan gigi
|
-
|
-
|
Starter
|
Kick starter dan elektrik
|
Kick starter dan elektrik
|
Aki
|
MF 12 V - 3 Ah
|
YTZ4V (MF battery)/
GTZ4V (MF battery) |
Busi
|
ND U24EPR9, NGK CPRBEA-9
|
C7HSA (NGK)/U22 FS-U (DENSO)
|
Sistem pengapian
|
DC-CDI, Baterai
|
DC-CDI, Baterai
|
Fino
VS Scoopy :
1. Handling
: disini Fino memiliki dimensi yang lebih kecil, jadi untuk segi kelincahan,
Fino jelas lebih unggul. Penampang kaki Fino juga sedikit lebih sempit jika
dibandingkan Scoopy.
2. Mesin
: meskipun Fino disini memiliki kapasitas mesin yang lebih besar, akan tetapi
akselerasinya cenderung lambat dan agak kurang responsif, sedang kan untuk tenaga
puncak, Fino yang memiliki kapasitas mesin lebih besar jelas lebih unggul.
Wah boleh tu ditambah dengan informasi motor-motor yang lain lagi...
BalasHapus